Rabu, 28 November 2018

Vitamin D bisa cegah kanker paru-paru

Vitamin D bisa cegah kanker paru-paru,- Kanker paru-paru adalah penyebab utama kematian di Kanada dan Amerika Serikat. Sekitar 85% pasien kanker paru-paru mati dalam waktu 5 tahun dari diagnosis awal mereka. Untuk itu, para peneliti kemudian mencari cara untuk mencegah risiko terkena kanker paru-paru daripada mengobatinya. Seperti penelitian terbaru menunjukkan bahwa vitamin D adalah jawabannya.

Sebuah penelitian di University of California (UC), San Diego, memeriksa data xdi seluruh benua banyak dan mencakup 111 negara. Menurut penelitian ini, tingkat kanker paru-paru tertinggi ada di negara yang letaknya jauh dari khatulistiwa, dimana sinar matahari yang merupakan sumber utama vitamin D untuk manusia, cukup rendah. Selain itu, negara-negara dengan lapisan awan tinggi dan tingkat aerosol udara juga memiliki risiko kanker paru-paru yang tinggi. Meskipun merokok masih dianggap sebagai penyebab utama kanker paru-paru, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa vitamin D (dalam UVB) yang terkandung dalam sinar matahari, juga memainkan peran penting.

Bagaimana vitamin D menurunkan risiko kanker paru-paru?

Semua kanker dimulai ketika sel-sel mulai membelah secara tidak menentu dan tidak terkendali, yang kemudian membuat sel-sel sehat berubah menjadi sel kanker. Menurut peneliti utama dari UC, Dr Cedric Garland, vitamin D (dalam sinar matahari UVB) mendorong pelepasan bahan kimia tertentu yang membentuk zat seperti lem. Zat ini membuat sel-sel tetap menyatu dan dengan demikian mencegah mereka dari membagi tak terkendali dan berubah menjadi sel kanker.

Vitamin D dan tingkat kelangsungan hidup penderita kanker paru-paru

Menurut sebuah penelitian terbaru di Universitas Michigan Comprehensive Cancer Center, vitamin D tak hanya mengurangi risiko terkena kanker paru-paru, tetapi juga dapat meningkatkan tingkat ketahanan hidup pada pasien yang telah didiagnosis terkena kanker paru-paru. Para peneliti menemukan bahwa tingkat CYP24A1 (enzim alami) pada pasien kanker paru-paru 50 kali lebih tinggi daripada di jaringan paru-paru sehat. Para peneliti juga menemukan bahwa jika tingkat CYP24A1 naik, maka agresivitas sel-sel kanker juga akan naik dan bisa mengakibatkan kematian.

Lalu, apa hubungannya dengan vitamin D? Enzim CYP24A1 bekerja dengan merusak bentuk aktif vitamin D dalam tubuh. Para peneliti sekarang berusaha menemukan obat untuk mencegah tingkat CYP24A1 naik. Hal ini akan sangat bermanfaat, mengingat beberapa pasien yang sudah dioperasi ternyata tetap terjangkit kanker lagi.

Para peneliti merekomendasikan untuk mengkonsumsi vitamin D sekitar 600 - 800 IU setiap hari, namun beberapa ilmuwan dan dokter naturopathic menganggap bahwa angka ini terlalu rendah untuk pencegahan kanker. Tentu saja kebutuhan akan vitamin D pada setiap orang akan berbeda-beda tergantung pada tempat tinggal, intensitas matahari di daerahnya, warna kulit, dan usia. Beruntunglah kita yang tinggal di Indonesia karena memiliki intensitas sinar matahari yang cukup. Dengan berada di bawah sinar matahari pagi selama 15 menit, Anda mungkin bisa mendapatkan vitamin D (UVB) yang cukup untuk mengurangi risiko terkena kanker paru-paru.

Kamis, 01 November 2018

Waspada, karbohidrat bisa tingkatkan risiko kanker paru-paru

Waspada, karbohidrat bisa tingkatkan risiko kanker paru-paru,- Sebenarnya, karbohidrat memainkan peranan penting bagi kesehatan tubuh. Hanya saja, baru-baru para ilmuwan menemukan keterkaitan antara karbohidrat dengan peningkatan risiko kanker paru-paru. Penelitian ini diterbitkan dalam the journal Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention.

Penelitian ini mengungkapkan bahwa mengonsumsi makanan dan minuman dengan indeks glikemik tinggi (seperti roti putoh, bagel, corn flakes dan beras) terkait dengan peningkatan risiko kanker paru-paru.

Seperti yang dilansir melalui thehealthsite, hubungan antara indeks glikemik dan kanker paru-paru sangat menonjol dalam subkelompok tertentu. Misalkan pada subkelompok orang yang tidak pernah merokok, dan orang yang didiagnosis dengan sel karsinoma skuamosa(SCC).

Peneliti mengamati 49 persen peningkatan risiko kanker paru-paru antara subyek dengan GI harian tertinggi dibandingkan dengan GI terendah harian. Para peneliti menemukan bahwa kadar glikemik (GL) yang merupakan kadar kuantitas karbohidrat, memiliki hubungan yang signifikan dengan risiko kanker paru-paru. Ini menunjukkan bahwa karbohidrat yang dikonsumsi mungkin memodulasi risiko kanker paru-paru.

Pada kalangan perokok, risiko tersebut meningkat hingga 31 persen. Sedangkan pada kelompok orang yang tak pernah merokok, peneliti menemukan bahwa mereka yang memiliki indeks glikemik tertinggi dua kali berisiko lebih tinggi mengembangkan kanker paru-paru.

Kesimpulannya, penelitian ini menunjukkan bahwa faktor makanan dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru. Ini terutama pada makanan dengan indeks glikemik tinggi seperti roti putih, roti digulung dan pasta.

Baca juga: